Minggu, 24 Oktober 2010

Tugas Pokok dan Program Kegiatan Waka Kesiswaan SMK AR-RAHMAN WATUSALAM

Umum :

1. Melakukan penyusunan perencanaan pemrograman kegiatan, evaluasi dan monitoring kegiatan kesiswaan, yang meliputi kegiatan OSIS, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan Wawasan Wiyatamandala, dan bimbingan konseling.
2. Melakukan penyusunan alokasi anggaran kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan, serta mengacu pada skala prioritas.
3. Melakukan evaluasi dan pelaporan secara berkala terhadap ketercapaian program yang telah disusun, dan menyampaikannya kepada Kepala SMK AR-RAHMAN WATUSALAM dengan tembusan kepada seluruh Wakil Kepala SMK AR-RAHMAN WATUSALAM dan Ka. TU SMK AR-RAHMAN WATUSALAM, serta pengurus Komite Sekolah SMK AR-RAHMAN WATUSALAM.
4. Melakukan penataan administrasi sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dan organisasi.
5. Menetapkan personel yang akan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan pembinaan kesiswaan, baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat insidentil.
6. Menjalin kerjasama dengan alumni.

Kegiatan Perwakilan Kelas :
1. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PK SMK AR-RAHMAN WATUSALAM.
2. Mengkaji dan meninjau ulang semua program kerja PK, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan tantangan, serta memperhatikan aspirasi siswa, guru dan masyarakat serta orang tua.
3. Menetapkan program kerja PK.
4. Melakukan penataan tugas pokok, fungsi, dan peran PK.
5. Melakukan pembinaan, pengawasan dan evalusi terhadap berbagai kegiatan dan program kerja PK, serta melakukan pelaporan tertulis

Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS):
1. Menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga OSIS SMK AR-RAHMAN WATUSALAM.
2. Mengkaji dan meninjau ulang semua program kerja OSIS, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan dan tantangan, serta memperhatikan aspirasi siswa, guru dan masyarakat serta orangtua.
3. Menetapkan program kerja OSIS.
4. Melakukan penataan tugas pokok, fungsi, dan peran OSIS.
5. Melakukan pembinaan, pengawasan dan evalusi terhadap berbagai kegiatan dan program kerja OSIS, serta melakukan pelaporan tertulis.

Kegiatan Ekstra Kurikuler :
1. Mengkaji dan meninjau ulang semua bentuk kegiatan ekstra kurikuler, guna menemukan dan mengarahkan bentuk kegiatan yang menunjang pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan pembinaan watak siswa.
2. Mengarahkan dan mendorong kegiatan ekstra kurikuler agar memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan potensi siswa dan menunjang upaya-upaya peningkatan pembelajaran.
3. Menyetujui program kegiatan ekstra kurikuler.
4. Melakukan pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan dan program kegiatan ekstra kurikuler, serta melakukan pelaporan tertulis.

Personel Pembinaan Kesiswaan :
Pembina Umum OSIS : Ana Sufyana, S.Pd
Pembina OSIS Bid. Seni Budaya dan Olah raga : M. Zakariya, S.Ag
Pembina OSIS Bid. Sosmas dan Keagamaan : M. Romli, S.Pd.I, M.S.I
Pembina OSIS Bid. PPSDM : Fitria Yulianty, S.Pd
Pembina OSIS Bid. Pengemb. Intelektual dan Keilmua : Eko Prasetyo, A.Md
Petugas STP2K : M. Romli, S.Pd.I, M.S.I

Rabu, 20 Oktober 2010

STANDARISASI KETERTIBAN DAN KERAPIAN PAKAIAN PELAJAR SMK AR-RAHMAN WATUSALAM

I. PENDAHULUAN
Standarisasi Ketertiban dan Kerapian Pakaian Pelajar SMK AR-RAHMAN Watusalam ini disusun dengan tujuan agar siswa dapat melaksanakan tata tertib dengan baik, sehingga diharapkan tercapai suatu kondisi belajar yang nyaman dengan mengutamakan aspek K3 (kerapian, ketertiban dan keindahan).

Dengan mengacu pada Keputusan Kepala SMK AR-RAHMAN Watusalam mengenai Peraturan Tata Tertib Pelajar SMK AR-RAHMAN Watusalam, standarisasi ketertiban dan kerapian siswa SMK AR-RAHMAN Watusalam lebih khusus mengatur bagaimana cara berpakaian, standar model pakaian seragam serta hal-hal yang berkaitan dengan penampilan, gaya rambut pelajar putra dan assesoris pelajar yang berlaku di lingkungan SMK AR-RAHMAN Watusalam.

Dengan ditetapkannya standarisasi ini diharapkan pelajar SMK AR-RAHMAN dapat melahirkan jati dirinya sebagai pelajar muslim yang rapi dan tertib sehingga pada gilirannya nanti pelajar SMK AR-RAHMAN Watusalam siap menjadi patron bagi pelajar-pelajar sekolah lain serta dapat terbiasa menampilkan kerapian sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

II. STANDAR KETERTIBAN
A. Model Pakaian Seragam
Pakaian seragam adalah pakaian yang dipakai oleh siswa sehari-hari pada waktu mengikuti kegiatan belajar di sekolah atau pada waktu mengikuti kegiatan tertentu dimana siswa diharuskan memakai seragam.
Pakaian seragam meliputi :
1. Pakaian seragam OSIS (Lebih jelas lihat gambar 1)
- Putra : Baju putih lengan pendek, celana abu-abu, bersepatu
hitam, kaos kaki putih dan berdasi berikut dengan kelengkapan pakaian yang telah ditentukan oleh sekolah.
- Putri : Baju putih lengan panjang, celana abu-abu, bersepatu
hitam, kaos kaki putih dan berdasi berikut dengan kelengkapan pakaian yang telah ditentukan oleh sekolah.
2. Pakaian Khas SMK AR-RAHMAN WATUSALAM
- Putra : Baju batik lengan pendek, celana dan berdasi.
- Putri : Baju batik lengan panjang, celana dan berdasi.
3. Pakaian Seragam Praktik (Lebih jelas lihat gambar 2)
4. Pakaian Seragam Pramuka : Menurut ketentuan yang berlaku dalam AD/ART Pramuka.
5. Pakaian Olah raga : Kaos olah raga, celana olah raga (training)
6. Semua pelajar dilarang memakai celana pendek.
Semua pelajar putri diwajibkan memakai jilbab.

B. Kelangkapan/Atribut Seragam
Kelengkapan yang dimaksud adalah atribut pakaian yang harus dipakai pada saat siswa memakai seragam sekolah. Diantaranya :
1. Bed OSIS
2. Bed SMK AR-RAHMAN
3. Bed Jurusan
4. Bed Ambalan dan Atribut Pramuka yang lain.
5. Nama Siswa / ID
6. Topi
7. Dasi

III. STANDAR KERAPIAN
A. Cara Berpakaian
1. Bagi Putra :
a. Baju dimasukkan sehingga ikat pinggang dapat terlihat secara keseluruhan.
b. Celana yang dipakai sesuai ukuran, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu besar. Tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang apalagi dapat terinjak sepatu atau menempel tanah/lantai.
c. Pakaian bersih dan tidak kusut.
d. Tidak diperkenankan memakai ikat pinggang selain warna hitam.
e. Boleh memakai sabuk gesper dengan catatan model tidak mencolok atau berukuran lebih besar dari standarnya.
f. Warna sepatu dominan hitam.

2. Bagi Putri :
a. Pelajar putri diharuskan memakai celana panjang sama dengan putra.
b. Ukuran celana sedang, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang apalagi dapat terinjak sepatu atau menempel tanah/lantai.
c. Wajib berjilbab.
d. Ukuran jilbab tidak terlalu besar sehingga mudah untuk dimasukkan ke dalam kerah baju.
e. Pakaian bersih dan tidak kusut.
f. Tidak diperkenankan memakai ikat pinggang selain warna hitam.
g. Boleh memakai sabuk gesper dengan catatan modelnya tidak mencolok atau berukuran lebih besar dari standardnya.
h. Warna sepatu dominan hitam.

B. Model Rambut Putra
1. Pelajar putra berambut rapi dan tidak gondrong.
2. Tidak berkuncir, baik depan, samping maupun belakang.
3. Panjang rambut depan tidak boleh melebihi alis.
4. Tidak diperbolehkan mewarnai rambut pada bagian manapun.

C. Atribut Pakaian
1. Baik pelajar putra ataupun putri diwajibkan memakai atribut seragam sebagaimana yang telah ditentukan di dalam tata tertib siswa.
2. Tidak boleh merubah ataupun mengganti atribut seragam yang sudah ditentukan dengan atribut lain.

D. Assesoris
1. Bagi pelajar putra tidak diperbolehkan memakai assesoris apapun yang tidak ada manfaat atau tidak ada kaitannya dengan konteks belajar. Adapun contoh assesoris yang diperbolehkan : arloji.
2. Bagi pelajar putri tidak diperbolehkan memakai assesoris yang terlihat mencolok serta harus mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya.

IV. PENUTUP
Standarisasi Ketertiban dan Kerapian Pelajar SMK AR-RAHMAN Watusalam ini berlaku bagi siswa SMK AR-RAHMAN selama ia menjadi pelajar SMK AR-RAHMAN Watusalam. Hal-hal lain yang belum diatur dan dipandang perlu dalam Standarisasi Ketertiban dan Kerapian Siswa SMK AR-RAHMAN Watusalam ini akan diatur kemudian.



Watusalam, Agustus 2010
Wakasek Bid. Kesiswaan
SMK AR-RAHMAN Watusalam




M.FAIRUZZABADI AL BAHA’I, S.Pd.I

Senin, 18 Oktober 2010

Masa Orientasi Peserta Didik (MOPDIK); Membangun Orientasi Pemikiran yang Holistik


Awal Tahun Pelajaran sekolah pada tingkat menengah atas biasanya diisi dengan berbagai kegiatan yang bertujuan pada pengenalan lingkungan sekolah dimana nantinya selama tiga tahun ke depan ia akan menjalani hari-harinya di lingkungan baru tersebut. Kegiatan tersebut ada di dalam Masa Orientasi Peserta Didik atau yang dikenal dengan MOPDIK.
Penting atau tidak, kegiatan ini merupakan fase paling awal bagi siswa membangun wawasan untuk mengenal diri dan lingkungannya, juga membuka orientasi ke arah mana mereka akan melangkah. Setelah pencarian panjangnya ke berbagai sekolah, siswa yang diterima di sekolah barunya secara pasti diarahkan untuk mencintai almamaternya tersebut. Barangkali inilah yang menjadi dasar mengapa MOPDIK ini diselenggarakan. Motivasi siswa mendaftar sekolah tidaklah sama, namun pada saat MOPDIK, orientasi akan dibangun bersama antara siswa, sekolah dan lingkungan sekitarnya. Tujuan-tujuan apa yang hendak dicapai, dari segi apa tantangan akan datang dan berbagai hal yang diperlukan sebagai bekal nantinya ketika ia sudah terjun ke dunia kerja. Begitulah kegiatan di dalam MOPDIK tersebut.
Dari perspektif stakeholder terutama pemerintah, tujuan pemerintah menggencarkan sekolah-sekolah kejuruan tentu tidak lepas dari kondisi tantangan kerja yang semakin berat apalagi dalam kondisi persaingan global seperti sekarang ini. Paling tidak Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan mampu mempersiapkan tenaga-tenaga kerja yang lebih siap dibanding sekolah-sekolah umum. Program-program keahlian yang dibangun di dalamnya juga bertujuan agar mereka mampu berdikari sehingga tidak selalu bergantung kepada orang lain. Karena bagaimanapun, ketergantungan kerja kepada orang lain akan semakin memicu terhadap meningkatnya angka pengangguran.
Walaupun demikian, tujuan-tujuan itu hendaknya tidaklah melahirkan dampak pemikiran yang deterministik pada siswa, apalagi identik dengan nilai materialisme. Masalah kerja, masalah persaingan global, hendaknya tidak menjadikan peserta didik membangun menara individualisme dan mengubur nilai-nilai ukhuwah. Jika itu yang terjadi maka dapat dipastikan cara-cara persaingan yang tidak sehat akan menjadi bagian yang terelakkan dalam kehidupan siswa, intensitas perkelahian pelajar akan meningkat, dan lebih jauh hal-hal negatif akan semakin tidak terbendung.

Rabu, 13 Oktober 2010

Welcome here !

Untuk siapa saja yang ingin bergabung kepada kami dan berbagi informasi yang berkaitan dengan kesiswaan SMK AR-RAHMAN Watusalam Buaran Pekalongan, maka kami membuka diri melalui blog resmi Waka Kesiswaan SMK AR-RAHMAN WATUSALAM ini. Informasi lainnya mengenai SMK AR-RAHMAN WATUSALAM dapat juga dilihat di web kami http://smkar-rahmanwatusalam.tk
Terima Kasih !